Friday 24 October 2014

Nenek

Nenekku meninggal saat bulan Ramadhan, 17 Juli 2014, sekitar pukul 10-11 siang. Di hari itu aku bangun siang. Hari itu adalah hari kedua liburanku di Balikpapan. Tanggal 15 Juli aku sampai di Balikpapan malam hari. Aku kangen sama nenek, tapi malam itu ngga langsung pergi ke rumah sakit menjenguk nenek yang sakit. Mama bilang besok aja, aku tau karena beliau setiap hari sudah ke rumah sakit untuk menjaga nenek dari pagi sampai siang atau sore.

Tanggal 16 Juli 2014, aku sudah pergi ke rumah sakit pagi-pagi. Ikut mamah yang memang tiap hari jaga nenek di rumah sakit. Aku ngantuk karena hari sebelum-sebelumnya aku sibuk ujian akhir semester sehingga kurang tidur. Tapi aku excited ketemu nenek. Sesampainya disana, aku lihat nenekku yang terlihat berbeda. Sangat lemah di tempat tidur. Bahkan beliau seperti tidak mengenali betul kalo cucunya datang. Saat itu, beliau membuka kancing bajunya. Mamah bilang, "Bu, kenapa bajunya di buka jadi seksi begini." Dengan suara pelan nenek menjawab, "Panas dadanya." Aku cuma bisa diam. Nenek juga nanya ini jam berapa sih, ketika dijawab, beliau malah ngedumel lama banget sih capedeh. Serius, beliau bilang 'capedeh'. Baru sejam atau dua jam di rumah sakit, aku udah tidur di karpet samping tempat tidur. Dinginnya AC sangat sangat mendukung untuk tidur apalagi memang masih kurang tidur. Ngga aku sangka aku tidur sampai ashar. Ngga lama kemudian, Bude Septri dan Abel datang untuk gantian jaga nenek di rumah sakit. Dekat Maghrib, aku dan mamah pulang. Entah kenapa aku ngga pamit ke nenek sampai akhirnya mamah negur untuk salim ke nenek. Saat itu, nenek yang langsung mengangkat tangannya minta untuk disalimi padahal aku belum datengin beliau, padahal selama aku ada disitu beliau biasa aja. Jujur, saat itu aku ada perasaan, "ih aku udah excited nenek kok biasa aja sih aku dateng kan udah lama gak ketemu." Terus aku salim ke beliau. Mamah bilang, mungkin besok ngga ke rumah sakit karena mau mengurus plat motorku yang mati dan urusan lain. Tapi Bude Septri bilang, sepertinya kalo pagi dan siang juga ngga bisa jaga karena ada urusan. Karena aku tau mamah ngga ke rumah sakit hari itu, aku bangun siang.

Tanggal 17 Juli 2014, pukul 11, Ahmad pulang membuka pintu belakang rumah yang membuatku terbangun karena kebetulan aku tidur di depan tv setelah sahur. Dia bilang, "Mbak, nenek meninggal." Aku masih belum sadar betul. Aku liat hp, banyak missed call dari mamah. Ngga lama mamah nelpon lagi, dengan suara terisak beliau bilang, "Mbak, nenek meninggal. Mbak sama adek naik taksi atau ojek ya ke rumah nenek sekarang. Mama masih di rumah sakit otw ke rumah nenek." Aku kaget. Tapi aku ngga nangis. Aku langsung mandi, ganti baju, menyuruh Ahmad untuk ganti baju yang pantes buat melayat bukan ke mall karena bayangin aja masa dia pake jaket jeans dan celana jeans selutut. Sempat bingung mau pergi ke rumah nenek naik apa karena motor dua-duanya ngg ada, dipake mamah dan papah. Adanya mobil tapi aku ngga bisa bawa. Ngga usah taanya ada angkot apa ngga karena rumah aku agak jauh dari jalan raya dan jalur angkot. Ojek saat itu kok ya ngga ada. Akhirnya nelpon Dede untuk minta jemput. Dia bilang, oke tapi sejam lagi. Kelamaan amat sejam. Mau nelpon taksi juga takutnya datengnya lama. Akhirnya anak tetangga depan, si Anggi, nganter ke jalan raya depan yang agak jauh juga supaya aku sama Ahmad bisa naik angkot. Karena nganternya pake motor, jadi dia bolak-balik. Setelah nunggu beberapa menit panas-panasan di pinggir jalan, kami dapet angkot yang mau ngelewatin jalan raya daerah rumah nenek. Karena rumah nenek masuk gang, turun diatas kami jalan kaki ke bawah. Sampainya di rumah nenek, sudah banyak orang yang duduk di depan bahkan sudah ada tenda birunya.

Masuk rumah nenek, aku liat nenek sudah terbaring kaku disana. Di ruang tamu. Beberapa orang membaca yasin disampingnya. Aku masuk kamar nenek yang ditutup karena biasanya selalu terbuka, aku temui mamah, aku liat tanteku menangis disana. Setelah itu aku keluar lagi. Aku duduk tepat di samping kepala nenek, aku baca yasin. Aku menunduk. Entah mengapa, saat membaca yasin aku teringat saat nenek masih hidup. Aku tetep baca yasinnya sambil nangis.

Tadinya mamah ngajak untuk ikut mandiin nenek, tapi aku gak mau. Takut nangis, tapi aku liat pas dimandiin. Aku liat saat dikafani. Aku liat saat satu per satu keluarga menciumnya untuk terakhir kalinya. Aku liat sambil bercucuran air mata. Aku mulai merasa kehilangan. Aku mau cium juga tapi air mataku gak bisa berhenti ngalir, pada akhirnya aku usap kering kering supaya gak netes di jenazah dan cium pipinya. after that, aku nangis lagi.

Rencana dikubur setelah sholat ashar, jadi jenazah dibawa ke mesjid sekalian disholatkan. Aku bawa motorku sambil membonceng sepupuku. Aku ambil air wudhu dan sholat ashar di mesjid. Setelah sholat, aku lihat cahaya matahari yang masuk tepat di jenazah nenek. Aku tatap dengan haru.

Sesampainya di kuburan yang agak jauh dari rumah nenek, untuk pertama kalinya aku melihat makam Kai yang juga baru meninggal sekitar 35 hari sebelumnya. Sayang, nenek tidak dimakamkan disebalah Kai. Papa yang kebetulan turun ke dalam liang menyusun papan dan mengumandangkan adzan. Aku? Aku liat dengan air mata.

Setelah tanah sudah kembali dimasukkan dan menjadi gundukan, aku ikut berdoa bersama ustadz dan kemudian menyiramnya dengan air dan bunga-bungaan. Dalan hati aku terus berdoa, supaya nenekku tersayang dijauhkan dari sisa kubur dan dilapangkan kuburannya. Aku benar-benar merasa kehilangan. Aku belum merasa kangenku hilang setelah sekian bulan gak ketemu nenek. Aku sayaaaaaaang sekali dengan beliau. Sayang sekali. Walau kadang beliau menyebalkan karena minta dicabutkan ubannya padaha ubannya banyak atau minta dibelikan gado-gado atau hal-hal aneh yang suka dilakukannya, tapi beliau selalu senang melihat kedatanganku dan membuatku tertawa jika bertemu dengannya.

Nenek yang pernah minta dibelikan bubur ayam samarinda padahal waktu itu hujan, yang suka makan gado-gado dan menghabiskan sop buahku, yang selalu duduk di depan rumahnya ketika aku akan pulang, yang selalu membuatku nyaman berada di dekatnya. Aku kangeeeeeeen sekali. Aku merasa Tuhan terlalu cepat mengambilnya.

Dua hari setelah nenek pergi, Rully datang untuk menghadiri tahlilan. Malam itu aku mengeluhkan kalau baru sehari aku bertemu beliau tapi beliau pergi. Lalu Rully bilang, "mungkin nenek nunggu kamu, baru bisa pergi." Aku langsung tersentak dan ingat saat hari Kai meninggal, aku ada beberapa kali berdoa ke Allah untuk minta jika nenek juga dipanggil, aku minta tunggu aku ada disana, di Balikpapan. Jadi aku bisa mengantarkan ke peristirahatan terakhir, tidak seperti saat Kai meninggal aku malah di Jogja. Aku langsung mengucap syukur, Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah telah mengabulkan doa. Terima kasih masih diberi kesempatan bertemu nenek untuk yang terakhir kalinya.

Mungkin bisa dibilang, libur semester kemarin adalah liburan tersuramku di Balikpapan. Nenek meninggal membuat aku sangat sedih. Aku seperti ngga bersemangat untuk bertemu teman-temanku. Aku bener-bener ngerasa ada yang hilang. Siapa yang harus aku datangi jika ke rumah nenek? Kai sudah gak ada, nenek sudah ngga ada. Ada rasa yang aneh ketika masuk rumah nenek, ngga ada lagi kai dan nenek yang duduk di bangku depan tv. Ngga ada lagi rambut putih kai dan daster milik nenek yang selama ini menjadi pemandanganku saat masuk rumah itu. Ngga ada lagi nenekku yang gendut yang membuat sangat nyaman didekatnya. Aku pasti akan selalu ingat bagaimana saura nenek saat tertawa, bagaimana wajahnya saat mudah sekali menangis (she was so sensitive), bagaimana wajah sedihnya saat kami akan pergi ke BNS Malang dan beliau harus stay di rumah Dhila, bagaimana cerewetnya, bagaimana caranya mengunyah makanan, bagaimana langkahnya yang sulit setelah stroke, dan bagaimana ekspresinya saat terakhir kalinya aku lihat di rumah sakit. Sampai sekarang aku masih seperti ngga percaya mereka berdua sudah ngga ada. Bagaimana tidak, liburan semester Februari lalu mereka masih ada di bangku yang sama seperti biasanya menyambutku ketika datang kesana, kemudia liburan semester bulan Juli, sudah ngga ada dua-duanya.

Tepat hari ini adalah 100 hari setelah kepergian nenek. Nenek, Kai, semoga tenang ya disana. Kami semua akan selalu mendoakan dan merindukan kalian. Terima kasih atas semua kasih sayang yang selama ini kalian berikan. Ya Allah, tolong jauhkan nenek dan kai dari siksa kubur dan api neraka. Berilah mereka tempat terbaik di sisi-Mu, Ya Allah Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Terimalah amal ibadah mereka di sisi-Mu, Ya Allah. Amin Yaa Rabbal Alamiin. 










Monday 31 March 2014

Enlightened

i'm not giving up. i never give up. i just need to breathe for awhile. i need to prepare my self for my best future. this is not easy. it's killing me. it's hurting me so much. this is sadness. i need time to think. i just realized that it's not like we used to. i just like don't know who you are, what we are. this is away from love words.

dear my one and only captain,
our ship is shaky. what should we do? how we can through the storm? how we can survive with this big waves? i'm scared. i don't want us to get lost. we can't stop the waves, should we learn to surf? would you? or what? please, give me your order. i need it. i'm not able to control this ship. 

Monday 10 February 2014

Pulang Kampung

Semakin tinggi semester, semakin kerasa biasa aja pulang kampung. Kadang ngerasa kok kayak betahan di Jogja. Disini kayak ngerasa asing aja. Homesick juga udah ngga kayak dulu, malah aku ngga ada ngerasa homesick semester kemarin. Iya, jadi sekarang lagi di rumah. Mau jalan bingung kemana, ngga paham apa aja tempat nongkrong baru. Mau nongkrong juga paling kan bisanya malem, kalo pagi-sore temen-temen pada kerja. Kalo di rumah, juga sendirian pagi-sore. Mama sih ngga kerja, tapi punya kesibukan sendiri. Berasa asing. Apa ya bedanya sama di Jogja, hmm paling apa ya disini ada tv, di Jogja ngga ada. Tapi biar ada tv aku juga ngga nonton. Kayak ngga asik aja acara tv, lebih memilih nonton film di laptop. Lah di Jogja gitu juga padahal. Kalo ngga ada Glee atau Asia's Next Top Model yang diulang mulu itu, males dah nonton tv. Kalo ada Indonesian Idol masih mau ding. Terus disini gerah banget perasaan, sering mati lampu pula. Dan hp tiba-tiba susah sinyal. Dulu perasaan bisa aja online di kamar. Sekarang ngga fungsi coba. Bbm aja pendingnya mintak ampun. Sos mulu. Ngga asik ah. Asing. Kebiasaan di kost. Biarpun ngga ada apa-apa dan sendirian, lebih nyaman aja. Asli bambung banget. Ngga ada kerjaan. Sendiriannya sih ngga masalah, cuma apa ya kayak ngga tau gitu mau ngerjain apa. Mau liburan juga ngga ada duitnya.

Intinya apa dah nih? Ngeluh ya? Hehe. Malesin sih ah. Pengen main-main disini juga orang-orang punya kesibukan sendiri wong sehari-harinya kegiatannya di kota sini. Yang lagi cuma liburan disini ini yang bambung jadinya. Sedih ah. Mungutin sampah aja apa di sekitaran lapangan merdeka biar ada kerjaan? Atau anu, nyikatin kolam air mancurnya bekapai. Atau ngga jualan di belauran aja kali ya. Atau... bantuin mamang-mamang angkatin batu bikin bandara di Sepinggan. Asing amat di kota sendiri :'(

Thursday 30 January 2014

Review Film Frozen

 

So, udah lama ngga pernah ngomongin film. Sekarang mau ngomongin film Frozen, film animasi terbaru dari Disney. Katanya sih, film ini karya terbaik Disney. Aku sih nontonnya telat. Jadi udah denger dari temen-temen yang bilang filmnya bagus banget. Pas aku yang nonton, akunya biasa aja sih. But overall, ya bagus. Aku sukanya Mulan sama Rapunzel sih hehe. Tapi disini aku suka banget sama kecilnya Anna apalagi yang dia bangunin Elsa, kakaknya. Terus yang dia nyanyi "do you want to build a snowman?" di depan pintu kamar Elsa. Hahahaha. Aku juga suka bagian saat Elsa nyanyi "let it go". Saat dia ngelepas rambutnya dan ganti baju itu dewa keren abis kayak manusia beneran. Biarpun animasi, body language-nya Elsa itu bagus bangeeeeet bikin iri. Suara penyanyinya juga bagus bingit. Intonasi dan pitch controlnya kasih standing applause *kayak tau aja, Sa, tentang nyanyi*. Anyway, Idina Menzel dan Kristen Bell bagus banget dubbing-in film ini.

Jadi, ceritanya tentang adik-kakak di sebuah istana Kerajaan Arandelle. Dua-duanya cewek. Si kakak yang namanya Elsa, punya kelebihan yaitu bisa membekukan sesuatu, buat salju, pokoknya yang dingin-dingin deh. Ini kekuatan dari lahir ya, bukan karena kutukan. Terus, adiknya bernama Anna lebih aktif dan suka lihat Kakaknya ngeluarin kekuatan itu. Kemudian, pada suatu malam, Elsa ngga sengaja ngeluarin kekuatanya hingga membuat kepala Anna membeku. Rambut Anna memutih sedikit. Anna pun dibawa Sang Raja yang tak lain dan tak bukan adalah Papanya sendiri ke suatu tempat di hutan. Disitu tempat para trolls tinggal. Trolls bisa bantuin ngilangin kepala Anna yang membeku. Tapi, trolls bakal ngilangin ingatan Anna kalo Elsa punya kekuatan itu untuk kebaikan. Trolls juga bilang kalo kekuatan Elsa bakal terus semakin kuat. "There is beauty in it, but also great danger. You must learn to control it. Fear will be your enemy." gitu kata Trolls. Mendengar itu, Papanya memutuskan untuk menutup istana, membuat kamar sendiri untuk Elsa (tadinya bareng sama Anna), supaya ngga berinteraksi dengan siapapun. Sampe gede Elsa di kamar mulu. Kamarnya udah membeku. Anna bingung kenapa Elsa ngga pernah keluar kamar. Sampai pada akhirnya Raja dan Ratu meninggal akibat badai di laut saat perjalanan entah kemana. Anna-nya sedih sendirian, Elsanya tetap ngga keluar kamar.


Tiga tahun setelah orang tuanya meninggal, Elsa dinobatkan menjadi Ratu Arandelle. Anna seneng banget karena saat coronation day istana dibuka. Setelah bertahun-tahun akhirnya gerbang istana dibuka. Elsa yang galau. Dia musti megang tongkat Ratu pas dinobatkan, dia takut membekukan tongkatnya. Kan dia nutupin kekuatannya bertahun-tahun. Tapi akhirnya dia bisa lewatin itu. Saat di pesta, Elsa bertemu Anna. Awkward banget. Ya namanya juga lama ngga ketemu. Si Anna juga ketemu Hans, pangeran Southern Isles. Karena polos, Anna ngerasa kalo Hans itu true love-nya. Dia minta restu ke Elsa untuk menikah. Tentu saja Elsa ngga mengizinkan. Baru ketemu sehari, udah mau nikah aja. Akhirya mereka debat. Secara ngga sengaja, Elsa ngeluarin kekuatannya. Semua orang kaget bahkan seorang dari Weselton mengatakan bahwa Elsa itu monster. Elsanya lari ke hutan. Anna mencoba mengejar kakaknya. Sepanjang Elsa berlari, bukan cuma jalanan yang dilangkahinya doang yang membeku, tapi seluruh Arandelle. Arandelle yang lagi summer berubah jadi winter. Forever winter. Anna mencari Elsa sendirian. Dia memutuskan agar Hans yang memimpin Arandelle sementara. Sejak dapat perintah itu, Hans berubah jadi picik diam-diam.

Sepanjang Anna mencari Elsa, ia bertemu Kristoff, laki-laki tukang jual bongkahan es yang cuma berteman dengan rusanya yang diberi nama Sven. Anna minta tolong Kristoff untuk mengantarnya karena kudanya lari. Anna juga bertemu Olaf, boneka salju yang dulu pernah dibuatkan kakaknya. Sekarang boneka saljunya hidup. Singkat cerita, Anna sampai di sebuah istana yang terbuat dari es. Tentu saja yang buat Elsa sendiri dengan kekuatannya. Tapi Elsa ngga mau kembali ke istana Arandelle. Dia mau disini sendiri, biar dia bebas ngga membahayakan siapapun. Anna bilang, Arandelle jadi membeku gara-gara Elsa. Elsa langsung kayak bingung dan takut sampai-sampai kekuatannya mengenai Anna. Tepat di dada Anna. Annanya terduduk, dibantu Kristoff dia berdiri. Namun, Elsa tetap mengusirnya.

Kemudian, Kristoff membawa Anna ke trolls lagi. Jadi dulu, waktu Anna kena dikepala itu, Kristoff liat, dan dia malah diasuh sama trolls disitu. Tapi sayang, trolls ngga bisa bantu kali ini. Soalnya kenanya di hati Anna. Itu sulit. Dan jika tidak dihilangkan, hal itu akan menyebabkan Anna membeku selamanya. Tapi trolls bilang, "only an act of true love can thaw a frozen heart." Akhirnya, Kristoff membawa Anna ke Hans. Mungkin true love kiss bisa menghilangkan es itu dari hati Anna. Soalnya Anna bilang ke Kristoff, kalo Hans itu true love-nya. Ya meskipun Kristoff ngga percaya soalnya baru ketemu sehari. Tapi disaat bersamaan, Hans malah mencari Anna ke istana Elsa. Disitu, Elsa diserang sama prajuritnya Weselton. Padahal Hans udah bilang jangan menyakiti Queen Elsa. Elsa pun dibawa Hans ke Arandelle.

Di Arandelle, Anna mulai melemah. Rambutnya mulai memutih semua. Disitu dia dikurung Hans. Ya supaya mati gitu. Soalnya Hans mau ngambil Arandelle kelihatannya. Pas dikurung, Olaf datangin Anna. Dia bilang, true love kamu mungkin Kristoff bukan Hans. Mereka pun berusaha keluar untuk ketemu Kristoff.

Singkat cerita, Hans mau membunuh Elsa dengan pedang tapi dicegah oleh Anna tepat saat Anna membeku. Elsa nangis. Kristoff, Sven, dan Olaf sedih liat Anna membeku. Saat Elsa menangisi adiknya, es-nya malah mencair. Anna bilang sayang Elsa makanya mau mengorbankan dirinya di depan pedangnya Hans. Terus Olaf bilang, "An act of true can thaw a frozen heart!" dengan nada terkejut tapi senang.

Akhir cerita, Elsa sudah mampu mengontrol kekuatannya. Arandelle ngga membeku lagi. Gimana cara mengontrolnya, jawabannya cuma satu kata yaitu love. Hans ditinju Anna gara-gara udah jahat. Kristoff dibeliin kereta seluncur baru sama Anna, katanya sih dari Arandelle. Mereka ciuman deh. Terus, Olaf dikasih awan salju pribadi supaya ngga meleleh oleh Elsa soalnya kan kalo musim panas dia jadi meleleh. Elsa sudah ngga malu nunjukkin kekuatannya ke depan masyarakat Arandelle, bahkan masyarakatnya suka banget. Oh ya, Arandelle memutuskan hubungan bisnis dengan Weselton. Hans juga ngga boleh dateng lagi. Arandelle pun ngga pernah ditutup lagi gerbangnya :D

Ceritanya bagus. Untuk anak-anak bagus banget. Biar anak-anak tau kalo true love itu ya dari keluarga sendiri. Selama ini cerita gini kan yang bisa menghilangkan suatu kutukan cuma pangeran. Sekarang, kakak sendiri. Dan memang itu yang namanya true love. Tapi aku mau nyampein kelemahan dari film ini. Kok ceritanya kayak perpaduan Brave dan Rapunzel ya? Anna ngga pernah keluar bertahun-tahun itu sama kayak Rapunzel yang ngga pernah keluar bertahun-tahun, sehingga jadi cewek polos. Mana wajah Anna sama kayak Rapunzel. Beda rambut doang. Terus hilangnya kutukan gara-gara keluarga itu juga sama kayak cerita Brave dan mamanya. Terlepas dari itu semua, film ini bagus banget buat di tonton :)






Saturday 25 January 2014

Jilbab

Sekarang mau cerita tentang jilbab. Alhamdulillah udah setahunan pake jilbab. Dulu sempat galau mau pake jilbabnya kapan. Waktu jaman sekolah belum kepikiran. Ya ada sih mikir gitu tapi belum mau bergerak untuk melakukannya. Pas udah kuliah, temen-temen deket pada pake jilbab. Kalo ke kampus kan pasti pake jilbab tuh, soalnya kan universitasnya Islam. Terus kalo jalan bareng temen-temen kampus, pada pake jilbab. Seketika kayak fans MU ditengah-tengah fans Liverpool.

Mulai deh kepikiran buat jilbaban. Setiap pulang ke Balikpapan, ada aja yang ngingetin buat pake jilbab. Jadi waktu itu Papa cerita tentang perempuan yang suka dugem segala macem, minum alkohol, berpakaian seksi, dan melakukan segala dosa. Perempuan itu pramugari di pesawat yang mengantarkan orang-orang untuk ibadah haji. Suatu ketika dia mengantarkan peserta haji, dia belum sempat nyentuh tanah di Mekkah sana saat turun pesawat, dia pingsan. Koma beberapa hari. Ternyata dia mati suri. Terus saat mati suri dia dikasih liat apa aja yang bakal didapat di neraka. Salah satunya ya dosa kalo ngga pake jilbab itu diapain di neraka. Ih ngerilah. Aku denger Papa cerita aja langsung speechless. Astaghfirullohaladzim. Naudzubillah. Dulu juga Zulfa pernah bilang, ngga ada alasan untuk ngga berjilbab, ngga siap bukan alasan karena itu wajib. Pokoknya banyak hal yang membuat aku semakin kuat untuk berjilbab. Aku juga sempet tanya ke temen, dia bilang, pake aja. Nanti kalo ngga betah kan tinggal lepas. Dicoba aja dulu sesekali kalo jalan. Tapi belom juga aku pake. Satu hal yang menggangu adalah aku ngga pengen main basket pake jilbab. Aku ngga pede. Puncaknya, aku chatting secara ngga sengaja sama Kak Qory. Aku diceramahin. Aku dikasih tau ceritanya dia. Walaupun dia sedikit memaksa hahahaha tapi aku tau dia bener. Malam itu aku bicara sama Kak Qory, besoknya aku langsung pake jilbab keluar yang ngga cuman pas ke kampus doang. Saat itu aku juga udah janji sama diriku sendiri, setelah pertandingan basket yang itu entah aku lupa apa ya GRADASI kalo ngga salah, aku bakal jilbaban dan vakum basket sementara karena aku emang ngga siap buat basket pake jilbab. Malam aku kelar tanding itu sama dengan malam aku bicara sama Kak Qory.

Besoknya, bismillah. Lama-kelamaan biasa aja. Sudah terbiasa. Alhamdulillah. Pas pulang ke Balikpapan agak awkward juga sih. Tapi Mama Papa seneng ngeliatnya. Tapi aku berjilbab bukan karena paksaan secara ngga langsung mereka ya, tapi emang karena aku udah mau. Kalo ditanya kesiapan, sebetulnya belum siap, tapi kalo ngga dicoba ya kan ngga tau. Aku sih orangnya ngga religius. Tapi punya agama. Aku seneng aja denger temen aku ngomong tentang hadist atau arti ayat yang mereka tau. Aku seneng aja punya temen yang sekarang kebanyakan berjilbab. Aku seneng aku tau ilmu untuk dunia dan ilmu untuk di akhirat walaupun belum banyak. Dan bahkan sekarang aku main basket pake jilbab setelah vakum sekitar 7 bulanan. Hal itu membuatku kayak orang ngga bisa main basket. Nge-shoot ngga masuk, lari ngga kuat napas, hahaha geli sendiri. Tapi ada hikmahnya kok semuanya.

Sampe sekarang, kalo pake jilbab masih belum bisa rapi banget kayak orang-orang. Masih miring gitu kadang apalagi kalo udah kuliah sampe sore, jilbab pagi sama siang udah beda rapinya. Terus kadang kalo jilbab diapain gitu, kadang lupa, kemarin aku apain sih kok modelnya bisa begitu. Haha maklumin yaaa :p





Monday 20 January 2014

Hadist

Kadang ngga bisa ngontrol emosi. Kadang secara ngga sadar melakukan kesalahan. Manusia ya gitu. Kadang ngerasa lagi down banget. Kadang ngerasa kayak lagi diatas sampe sombong. Kadang begini, kadang begitu. Yaa Muqallibal Quluub, Tsabbit Qalbi 'Ala Diinik. Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami diatas agama-Mu.

Kadang kalo cuma denger nasehat dari orang rasanya kurang. Kurang nampar, kurang menyadarkan, kurang nampol gitu. Tapi kalo baca hadist, rasanya itu udah peringatan. Ini loh musti begini. Ngga mungkin salah kan kalo sudah hadist. Hadist yang jelas asal usulnya loh ya. 

Pernah dapet sms begini :
ditanya tentang peran orang tua, Rasulullah bersabda, "mereka adalah (yang menyebabkan) surgamu atau nerakamu." (HR. Ibnu Majah)

Pernah baca juga yang begini :
"Jika seseorang membongkar keburukan yg diketahuinya pd dirimu, jgnlah kamu membongkar keburukan yg kamu ketahui ada pd dirinya." (HR Ahmad)

"Jauhilah kemaksiatan karena ia akan menghapus pahala sujudmu dan mengeluarkanmu dari ketentraman." (Ibnul Qoyyim Al Jauziah)

"….dan orang-orang yang menahan marahnya dan memaafkan manusia. Dan sungguh, Allah mencintai orang-orang yang ihsan." (QS.Ali Imron]:134)

"Ada dua perkara yang menjadikan hati menjadi keras: Terlalu banyak bicara dan terlalu banyak makan." (Nuzhah Al-Fudhala`: 779)

Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (QS. Ar Ra'd:11)

"Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampai berbuka, dan orang yang dianiaya."(HR. Baihaqi)

"Tidak diterima sholat yg dilakukan tanpa wudhu&tidak diterima shodaqoh yg berasal dari harta yg didapat secara tidak halal."(HR Muslim)

"Tidak sempurna wudhu' sesorang yang tidak membaca basmallah." (HR. Ahmad)

"Tidak perlu sedu sedan dalam kesedihan. Apapun yg hilang kelak akan diganti dalam bentuk yang lain." (Jalaluddin Rumi)

"Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekeluargaan." (HR. Bukhari & Muslim)

"Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan kepada seorang hamba yang lebih luas baginya daripada sabar." (HR. Al Hakim)

"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat." (QS. Al Hijr:56)

"Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan." (HR. Muslim)

"Tanda2 orang munafik : jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat." (HR.Bukhari)


Masih banyak lagi. Di akun twitter @TeladanRasul aku banyak liat. Tau surat dan hadist itu bikin motivasi. Jadi pengen lebih baik lagi dan lagi. Jujur aja kadang bacanya sakit. Masih banyak dosa jadi makjleb. Yaudasih usaha lebih baik aja. Sebenernya ngeblog gini bukan mau sok pinter. Bukan mau sok religius. Dibilang berbagi ilmu juga biasa aja sih. Akunya aja lagi butuh pencerahan. Terus aku mau cerita aja kalo aku butuh pencerahan yang begini ngebantu banget. Mau marah, mau sedih, mau bete-bete jadi mikir kalo udah baca ginian. Yaah.. life's must go on, right? The power of hadist hehe

Wednesday 15 January 2014

Be Like The Coffee Bean

Hi. Kemarin aku ada ngepost kalo aku lagi dikeroyok tugas. Dan baru kemarin banget ini, yak hari ini bisa dibilang, aku ngga ada tidur. Psss... tembus pagi. Padahal cuma ngerapiin laporan tapi sampai pagi. Sampe jam 12 siang rasanya udah kayak zombie. Dan karena tugas-tugas ini juga aku jadi individual dan sedikit emosional mungkin. But, alhamdulillah sekarang udah mau uas, tinggal tugas take home uas aja yang perlu dikerjain. Laporan? Iya, udah bisa dijilid besok. Yeay :D Karena sekarang punya spare time, aku mau bagi cerita inspiratif. Kemaren habis dapat inspiring story dari dosen. Wanna show you the story :)























So, what do you think? Semoga menginspirasi kalian yang baca juga. Selama ini aku sih ngerasanya jadi telur. Nyerap sana-sini, tapi dipendem. Rapuh sendiri. Cailah rapuh haha. Lembek ding. Lembek sendiri. We all had own problem in life, right? Cause if there are no ups and downs in your life, it means you're dead. So, let's be like the coffee bean :D

Sunday 12 January 2014

Happy New Year 2014!



Hello. Is it too late to post something about new year? I hope not. Aku baru punya waktu. Lately, aku ngerasa kayak dikeroyokin tugas-tugas kuliah. Laporan ini-itu, presentasi ini-itu, observasi dan wawancara ini-itu. Huhu am feeling so beat up. Belum kelar sih, tapi ini malam minggu. Tidur larut karena nonton film dan bukan karena nugas itu menyenangkan sekali. Bahagia memang sederhana.

Well, am gonna say hello to two oh fourteen. Resolusi 2014? entah berapa megapixel. Yang pasti, semoga bisa makin baik, makin dewasa, makin istiqomah, makin segalanya yang baik di tahun ini. Untuk aku, keluargaku, Rully, dan temen-temenku. Amin.

Awal tahun ini aku sambut dengan duduk di Ayara Cafe bareng Rully. Duduk beratap langit, ngobrol, dibuat makin dingin dengan smoothies, nunggu kembang api kayak orang ngga pernah liat kembang api haha. Terus terang aja, kali ini best view ever. Romantic new year's eve ever. Am so happy :D

Di awal tahun ini juga banyaaaaak berpikir tentang banyak hal. Aku ngerasa akhir-akhir aku tertekan karena pikiranku sendiri. Pikiran atau keinginanku, oh atau bahkan ketakutan akibat masa lalu, entahlah. Terlalu banyak informasi baru yang masuk sampai-sampai aku ngga mampu menyaringnya. Dan, aku berharap aku bisa membuang pikiran-pikiran dan sugesti yang salah tersebut. Ngga cuma berharap, aku juga berusaha. Aku mau berubah lebih positif di tahun ini. Aku mau berubah lebih baik demi apa yang aku miliki ngga hilang atau pergi. Aku mau memaksimalkan apa yang aku miliki, bukan memperbanyak apa yang aku belum punya. Mulai menyiram kembali bunga-bunga indahku yang mulai layu. Excelsior. Berpikir positif. Semoga akhir tahun ini juga udah bisa menggarap skripsi. Semoga tahun ini jauh lebih bermanfaat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Itu aja sih resolusi di tahun ini secara garis besarnya. Semoga dilancarkan Allah, selalu di ridhoi dan mendapat berkah-Nya. Amin Ya Rabb. Success for me, success for you, success for all of us.

Happy New Year. Bismillah 2014 :)